This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 20 Januari 2016

jenis kertas dan laminasi bagian 3


Macam Tipe Jenis Kertas Cetak Foto

Post Date: 1 April 2012 By Johan | Kategori : Artikel
Kertas Cetak Foto
Pesatnya perkembangan mesin cetak digital dalam hal ini yaitu Printer kadang membuat kita ketinggalan karena kita belum sempat mengenal satu jenis printer tapi jenis yang lain sudah beredar di pasaran dengan fitur dan kemampuan yang lebih baik. Namun dalam mencetak bukan hanya tergantung dari printer saja namun dari juga dipengaruhi dari jenis kertas cetak yang digunakan.
Oleh karena itu bagi anda yang akan bergelut dengan dunia Digital Photo Studio maka harus mengenal jenis - jenis kertas Foto sebab hal ini berhubungan langsung dengan kepuasan konsumen / pelanggan anda.
Namun perlu juga diketahui yaitu bukan berarti harga kertas mahal akan menghasilkan hasil cetakan maksimal, diluar kemampuan photo editing kemampuan kita untuk memaksimalkan printer dan jenis kertas photo sangat menentukan hasil akhir cetakan. Untuk itu kita perlu mencocokan jenis printer dengan mengenal kertas foto untuk menghasilkan kualitas gambar photo yang memuaskan.

Ada beberapa jenis kertas photo printing yang banyak beredar dipasaran, diantaranya :

  1. Canvas Paper
    Jenis kertas ini jika kita gunakan untuk mencetak photo akan menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas layaknya sebuah lukisan. Hasil akhir cetakan akan menampilkan photo yang persis dengan kertas canvas.

  2. Glossy Photo Paper / Glanz Paper
    Bahan glossy memiliki permukaan yang halus dan memantulkan lebih banyak cahaya yang membuatnya terlihat mengkilap. Tapi jenis kertas foto ini cenderung mudah lengket, rawan gores dan berbekas sidik jari. Kertas ini merupakan jenis standar cetak photo. Dengan jenis kertas yang mengkilap dan putih mampu menghasilkan cetakan yang cemerlang. Dapat digunakan untuk photo resolusi tinggi dan harga kertas yang relatif murah (standar cetak photo).

  3. Pemium Glossy Photo Paper
    Kertas jenis ini biasa disebut oleh para penggunanya dengan sebutan high glossy, kertas jenis ini mampu menghasilkan cetakan dengan efek yang lebih mengkilap. Kertas jenis ini sangat cocok untuk mengcetak photo dengan resolusi tinggi. Walaupun harga kertas ini lebih mahal tetapi jika kita gunakan, akan menghasilkan cetakan photo yang maksimal dan lebih cerah.

  4. Sticker Glossy foto Paper
    Merupakan jenis kertas foto dengan tempelan (stiker). Sering kita menjumpai pada sticker yang menampilkan foto dengan warna dasar kertas putih dan mengkilap, jenis ini sangat cocok untuk keperluan pembuatan sticker serta mampu mencetak foto beresolusi tinggi.

  5. Mette Paper (Doff)
    Memiliki permukaan lebih bertekstur dan lebih sedikit memantulkan cahaya. Jenis kertas foto ini lebih awet karena bisa dipegang tanpa takut bekas sidik jari. Jenis kertas ini sangat mudah menyerap tinta sehingga bisa dipakai untuk ngumpetin kualitas tinta dan printer sekaligus tidak memantulkan cahaya. Dilihat dari kebutuhan maka dengan Mette Paper (Doff) sangat cocok untuk foto yang akan dibingkai atau banyak dipegang-pegang karena kertas doff lebih awet dan tidak lengket.

  6. Double-Side Paper
    Jenis kertas ini mampu digunakan untuk mencetak photo pada kedua sisinya (depan dan belakang). Kualitas photo yang dihasilkan juga cukup bagus, tidak terlalu mengkilap dan cenderung doff. Jenis kertas ini cocok digunakan untuk mencetak pamflet maupun brosur yang biasanya digunakan untuk sarana promosi, sehingga para konsumen dapat melihat di kedua sisinya.

  7. Laster Photo Paper
    Laster photo paper biasanya digunakan untuk keperluan dokumenter karena jenis kertas ini sangat awet bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun, tidak mudah pudar, mampu menghasilkan efek doff, dan sangat cocok untuk photo dengan resolusi tinggi. Permukaan kertas yang mirip kulit jeruk adalah ciri khas untuk membedakan dengan jenis kertas lain. Ketahanan hasil cetakan membuat para konsumen puas, mungkin jenis ini bisa menjadi pertimbangan jika kita ingin serius di dunia digital photo printing.

  8. Inkjet Paper
    Kertas ini kurang cocok untuk keperluan digital photo printing, jenis kerta inkjet ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak sketsa gambar, proof arsitektur rumah, grafik bar, dan sebagainya. Kualitas kertasnya lebih bagus dari jenis HVS karena serapan pada tinta lebih bagus dan cepat kering.

  9. Sublim Paper
    Kertas jenis ini bukan digunakan untuk mencetak photo sebagai pajangan dirumah, didompet atau untuk dibingkai tetapi kertas ini digunakan sebagai mediator (media perantara) transfer gambar ke t-shirt (kaos). Jadi bila kita ingin sebuah gambar dipindahkannya ke t-shirt (kaos) maka gunakanlah jenis Sublim Paper karena kertas ini mampu memindahkan tinta dengan maksimal ke t-shirt.
Itulah jenis-jenis kertas foto yang banyak beredar dipasaran, tetapi sebenarnya masih banyak jenis lainnya. Jenis yang sudah dijelaskan adalah yang paling mudah untuk ditemukan disekitar kita. Kemampuan kita sangat mempengaruhi hasil akhir cetakan, namun dengan mengenal jenis kertas tentunya juga lebih memudahkan kita menyesuaikan dengan keperluan cetaknya.
Saat ini umumnya foto dicetak terutama untuk ukuran besar dengan printer / ploter diatas Premium Photo Paper. Untuk finishing-nya, foto biasanya di-Laminasi dengan lapisan anti gores. Seperti jenis kertas foto, lapisan ini juga punya bermacam jenis mulai dari glossy, bermacam tingkat gradasi doff, serta permukaan bertekstur tertentu (misalnya canvas, cross, glitter dll).
copy to  http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=macam-tipe-jenis-kertas-cetak-foto

jenis kertas dan laminasi bagian 2

Berbagai Macam Jenis Laminasi Dalam Percetakan.

  • Laminasi Doff:  Adalah laminasi yang memiliki karakter tidak mengkilap. Biasanya sering dipakai untuk laminasi undangan pernikahan. Juga sering dipakai untuk melaminasi Cover buku, Majalah dan Leafleat. Kertas cetakan yang sudah dilaminasi akan memiliki kesan yang sangat berbeda dibandingkan yang tidak dilaminasi doff. Kesan Ekslusif akan sangat tampak setelah dilaminasi doff.



contoh kartu nama laminasi doff
Kartu Nama dengan Laminasi Doff. Tidak mengkilap, namun memberikankesan ekslusif
  • Laminasi Glossy: Adalah Laminasi yang memiliki karakter kebalikan dari laminasi doff, yaitu memiliki karakter Mengkilap. Selain mengkilap, kertas yang sudah dilaminasi akan memiliki permukaan yang licin. Laminasi Glossy ini sering dipakai untuk brosur, poster, leaflet. Biasa dipakai untuk cetakan non Undangan Penikahan.
contoh laminasi glossy pada kotak
Mengkilap dengan Laminasi Glossy. Juga biasa digunakan untuk laminasi brosur dan undangan pernikahan.
  • Laminasi Spot Uvi: Adalah laminasi yang memiliki karakter mengkilap. Coraknya hampir sama dengan Glossy. Hanya saja, Spot UVI tidak untuk melapisi semua permukaan kertas cetakan. Melainkan sebagian dari hasil cetakan. Misalnya: Sebuah undangan pernikahan terdapat foto prewedding. Kemudian keseluruhan permukaan undangan tersebut di laminasi doft. Dan khusus pada bagian foto prewedding–hanya area fotonya saja–mengkilap. Karena itu disebut Spot UVI.



contoh undangan pernikahan spot uvi
Bagian yang tidak mengkilap adalah laminasi doff. Sedangkan pada teks adalah laminasi spot uvi. terlihat jelas sleksi yang dilakukan oleh spot uvi.
  • Laminasi Window: Adalah laminasi untuk pembuatan jendela atau window. Karakternya juga memiliki karakter yang mengkilap. Biasanya untuk pembuatan kotak roti atau cake. Laminasi window ini dimaksudkan agar isi dari kotak terebut terlihat dari luar tanpa harus membuka kotak. Seperti pada kebanyakan kemasan roti, pada bagian atas kotak terdapat lubang yang dilapisi dengan plastik tipis.
desain kotak laminasi window
Contoh untuk laminasi window. Sebelum dilaminas window, kota ini telah melewati proses pond.
desain kotak laminasi window jendela kaca
Window kotak diatas dengan laminasi Window. Juga sebelumnya telah melewari proses pond
  • Varnish Uvi: Sebenarnya ini tidak termasuk laminasi, karena prosesnya tidak benar-benar dibungkus dengan lapisan platik tipis seperti laminasi doft dan glossy. Namun corak dan karakternya adalah seperti glossy. Mengkilap dan licin. Akan tetapi Varnis uvi ini tidak begitu melindungi hasil cetakan. Karena prosesnya hanya disemprot dangan cairan tertentu. Bagi yang awam tentang hal ini, biasanya tidak bisa membedakan antara varnish uvi dan glossy. Padahal harga Varnis UVI dan Glossy jauh berbeda. Lebih Mahal Laminasi Golssy.
Jika Anda akan membuat undangan pernikahan, Laminasi diatas dapat dijadikan pilihan untuk mempercantik undangan pernikahan Anda. Kartu Undangan satu kali seumur hidup, maka pilihlah kartu undangan dengan pilihan yang terbaik.
Sebagai Referensi, Laminasi Doff lebih mahal dibanding dengan Laminasi Glossy. Keduanya adalah laminasi yang paling sering dipakai untuk undangan pernikahan.
Serta jangan kaget bila harga Undangan Pernikahan dengan Laminasi jauh lebih mahal ketimbang tidak pakai laminasi. Seilihnya bisa mencapai 30% lebih mahal dari total harga undangan. Semoga anda dapat menilai secara bijak dengan harga yang harus Anda bayar.
copy to http://percetakanundangan.web.id/percetakan/istilah-laminasi-dalam-pembuatan-undangan-pernikahan/

jenis kertas dan laminasi bagian 1

Berbagai macam laminasi kertas dalam cetak offset

Pelanggan pasti ingin hasil yang terbaik saat order ke perusahaan percetakan. Salah satu layanan yang akan ditawarkan oleh percetakan agar cetakan pelanggan menjadi lebih mewah atau eksklusif adalah laminasi. Apa itu laminasi? Nah, kali ini ijinkan PabrikOffset.com untuk berbagi info tentang laminasi kertas dalam cetak offset kepada pelanggan.
Laminasi kertas dalam cetak offset adalah sebuah teknik melapisi kertas dengan bahan tertentu demi menciptakan corak yang lebih elegan dan eksklusif. Namun, perlu pelanggan ketahui, tidak semua kertas bisa dilaminasi. Umumnya kertas dengan permukaan licin, seperti Ivory, ArtPaper, Mattpaper, dll yang bisa dilaminasi.
Jenis-jenis laminasi di perusahaan Offset
Laminasi bisa dibagi menjadi beberapa macam jenis, antara lain:
Laminasi kertas, Laminasi Offset, Laminasi Doff
Contoh laminasi kertas dalam cetak offset jenis Doff
1. Laminasi Doff. Laminasi kertas dalam cetak offset jenis ini karakternya tidak mengkilap, meskipun demikian tetap akan memberikan kesan eksklusif dibandingkan cetakan yang tidak dilaminasi. Undangan pernikahan, cover buku, majalah, dan leafleat adalah beberapa contoh cetakan yang biasa menggunakan laminasi doff.

2. Laminasi Glossy. Laminasi offset jenis ini memiliki karakter mengkilap dan permukaan cetakan yang dilaminasi akan menjadi lebih licin. Laminasi Glossy biasa dipakai untuk berbagai cetakan seperti brosur, leafleat, poster, undangan non pernikahan, dll.
3. Laminasi Spot Uvi. Laminasi kertas dalam cetak offset jenis ini memiliki karakter hampir sama dengan glossy, yaitu mengkilap. Perbedaannya, jika glossy melapisi seluruh permukaan cetakan, maka laminasi ini hanya melapisi sebagian cetakan. Laminasi spot Uvi bisa dikombinasikan dengan laminasi lainnya misalnya doff, contohnya undangan pernikahan yang ada foto pre wedding, hanya pada bagian foto saja yang dilapisi laminasi Spot Uvi, sedangkan bagian lain bisa menggunakan laminasi Doff.
4. Laminasi Window. Laminasi offset jenis ini biasa digunakan untuk membuat jendela dalam sebuah kemasan dengan karakter mengkilap. Tujuan pelanggan menggunakan laminasi ini agar barang yang dikemas bisa terlihat dari luar tanpa perlu membuka kemasan. Jadi tidak heran jika laminasi window biasa digunakan untuk pembuatan kotak roti atau cake.
5. Varnish Uvi. Banyak yang berpendapat kalau Varnish Uvi tidak bisa dimasukkan sebagai laminasi sebab cetakan tidak dibungkus dengan lapisan plastik seperti jenis laminasi lainnya. Namun untuk sakadar Anda tahu, metode Varnish Uvi menggunakan cara menyemprotkan cairan tertentu ke sebuah cetakan untuk menimbulkan corak dan karakter seperti glossy. Bagi mereka yang awam, agak sulit membedakan antara laminasi glossy dengan Varnish Uvi. Namun Varnish Uvi tidak seawet Glossy karena tidak melindungi hasil cetakan dengan sempurna.
Nah, itu tadi info tentang jenis laminasi kertas dalam cetak offset yang perlu pelanggan PabrikOffset.com ketahui. Mana yang paling bagus?Semuanya bagus, tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan cetakan Anda. Customer care kami akan siap memberi masukan yang paling tepat bagi Anda. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!
copy to http://www.pabrikoffset.com/berbagai-macam-laminasi-kertas-dalam-cetak-offset/

cara melakukan penycetakan foto bagian 3

Cara Mengatur/Setting Ukuran Cetak Foto Menggunakan Adobe Photoshop CS4
Cara mengatur/setting ukuran cetak foto menggunakan Adobe Photoshop CS4. 1.
 
Buka aplikasi Adobe photoshop. Bisa melalui start menu atau pun icon yang sudah ada. 2.
 
Pilih menu File
 – 
> New dan akan tampak seperti gambar berikut. Karena saya menggunakan kertas ukuran A4, maka ukurannya adalah sebagai berikut : 3.
 
Kemudian import foto yang akan diprint, pilih menu File
 – 
> Open. Berikut adalah hasil tampilannya : 4.
 
4. Pada layer foto yang akan diprint, pilih tool crop dan atur ukuran sesuai denga yang diinginkan. Misalnya, 4x6 dan resolusinya 300. Seperti gambar di bawah : 5.
 
Setelah mengatur ukuran, kemudian seleksi seluruh bagian foto dengan tool crop tersebut untuk menyesesuaikan ukurannya sebelum dipindah ke background. Setelah diseleksi, tekan enter. Lalu drag foto ke background. Untuk ukuran lain, bisa dilakukan dengan cara yang sama. Ukuran 2x3 : lakukan drag pada foto ukuran 2x3 ke backround. Kemudian atur untuk ukuran 3x4
 
 setelah semua proses selesai, berikut adalah hasil akhirnya dan sudah bisa langsung diprint. Untuk sekedar tambahan, berikut ini adalah ukuran foto dan kertas yang sering digunakan :
FOTO
 ktp 2 x 3 -- 3 x 4 -- 4 x 6 dompet 5,6 x 8,6 saku 5,2 x 7 2R 6 x 9
 
3R 8,9 x 12,7 4R 10,2 x 15,2 5R 12,7 x 17,8 6R 15,2 x 20,3 8R 20,3 x 25,4 10R 25,4 x 30,4 12R 30,4 x 39,4 16R 40,6 x 50,8 20R 50,8 x 60,9 24R 60,9 x 80 30R 75 x 100
KERTAS
 Letter 21,59 x 27,94 (8,5"x11") Legal 21,59 x 35,56 A5 14,8 x 21 A4 21 x 29,7 B5 18,2 x 25,7 4x6" (10x15cm) 10,16 x 15,24 4"x8" (101,6x203,2mm) 10,16 x 20,32 5"x7" (13x18cm) 12,7 x 17,78 8"x10" (20x25cm) 20,32 x 25,4

cara melakukan penycetakan foto bagian 2

Tips Mudah Mencetak Foto | Jenis Kertas Foto Untuk Hasil Fotografi

Keuntungan Fotografi Digital

Tips Mencetak FotoFotografi digital hadir dengan beragam keuntungan, antara lain Anda dapat dengan mudah melihat, mengedit, memperbanyak dan sekaligus mengunggahnya (upload) pada berbagai macam situs di internet. Anda juga memiliki kebebasan untuk memformat ulang elemen foto, mengatur tingkat ketajaman foto, intensitas cahaya, besarnya  resolusi, dll. Selain itu dengan fotografi digital, Anda akan mendapatkan kemudahan dalam mencetak hasil foto. Proses mencetak foto dapat dilakukan oleh Anda sendiri di rumah dengan hanya menggunakan printer inkjet biasa  tanpa harus menggunakan proses cuci cetak di studio secara konvensional. Walaupun demikian, Anda tetap membutuhkan beberapa teknik khusus, agar proses mencetak yang Anda lakukan sendiri dapat menghasilkan foto dengan kualitas yang sangat baik.

Beberapa Tips Mudah Mencetak Foto

Berikut ini terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika akan mencetak foto digital, antara lain :
  • Aturlan tingkat kecerahan (brightness), kontras (contrass) dan warna foto hingga sesuai dengan yang Anda inginkan.
  • Jika foto-foto yang Anda miliki harus diperbaiki, maka editlah sesuai dengan kerusakan yang terdapat didalamnya. Jangan terlalu banyak melakukan proses editing karena akan mengurangi originalitas foto yang sesungguhnya.
  • Aturlah ukuran foto yang akan dicetak. Sesuaikan dengan peruntukannya.
  • Sesuaikan resolusi foto dengan printer yang digunakan. Biasanya foto yang berkualitas baik memiliki resolusi sebesar 300 ppi. Jika Anda menggunakan foto yang berasal dari situs/ web tertentu yang biasanya beresolusi rendah, maka naikkan sedikit resolusinya hingga terlihat lebih tajam. Namun hati-hati karena jika resolusi yang dinaikan terlalu tinggi, maka foto akan memiliki kualitas yang buruk.
  • Selanjutnya, setting printer yang Anda gunakan. Beberapa jenis dan merk printer memiliki format pengaturan yang berbeda-beda. Perhatikan pula  jenis pencetakan yang akan dilakukan, apakah untuk mencetak dokumen, mencetak dupleks, atau untuk mencetak sebuah foto. karena masing-masing pencetakan memiliki kualitas yang berbeda-beda.
  • Gunakan tinta printer terbaik yang cocok untuk  digunakan pada printer Anda untuk mencetak foto. Hindari penggunaan tinta yang ekonomis, dimana hasil warna foto akan sangat sederhana dan kualitasnya pun tidak terlalu baik.
  • Hati-hati saat memilih jenis kertas foto. Tampilan foto saat dilayar monitor akan berbeda saat foto tersebut dicetak. Pencahayaan pada monitor akan membuat foto menjadi lebih cerah dan hidup, namun berbeda halnya saat dicetak melalui kertas. Kertas foto terdiri atas beberapa jenis, seperti Matte / Doff paper, Sublime Paper, Double-Side Paper, fiber matte, Pemium Glossy foto Paper, Inkjet Paper, Canvas Paper, silky paper, dll. Jika Anda menginginkan foto dengan kualitas foto yang terang dan pecahayaan yang sesuai dengan yang ada di monitor, maka gunakanlah kerta foto dengan tipe glossy.

Penguasaan Teknik Untuk Mencetak Foto

Mencetak foto pada dasarnya merupakan pekerjaan yang sangat mudah untuk Anda lakukan sendiri dirumah. Namun hal tersebut tidak akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang Anda inginkan, jika dasar-dasar teknik mengambil gambar atau teknik mencetak foto tidak Anda ketahui sebelumnya. Mengetahui lebih teknik dasar dapat memberikan Anda kesempatan untuk dapat mengembangkan teknik-teknik lainnya dengan lebih baik dari sebelumnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

cara melakukan penycetakan foto bagian 1

Cara mencetak foto berbagai ukuran di photoshop

Mencetak pas foto dengan berbagai ukuran dalam sebuah kertas misalnya kertas ukuran 3r, 4r, 5r atau berapapun dapat kita lakukan dengan mudah yaitu dengan program adobe photoshop. Baik yang CS6 Cs5 cs4 cs3 cs2 maupun cs7.0 atau versi berapapun. Dengan mencetak photo berbagai ukuran dalam satu halaman kita dapat menghemat waktu dibandingkan dengan mencetak satu macam ukuran saja.

Bagaimana cara mencetak foto berbagai ukuran dengan photoshop? Apa saja tahap-tahapnya yang cepat? Software apa yang harus kita pakai? Bagaimana langkah-langkah mudah mencetak/mengedit pas photo atau gambar berbagai macam ukuran menggunakan adobe photoshop? Gimana sih menyusun berbagai macam size pas photo pada sebuah kertas? Berikut jawaannya :

Sebagai contoh akan saya tulis tentang cara mengedit/menata pas photo ukuran 2x3 cm, 3x4 cm, dan 4x6 pada sebuah kertas berukuran 4R.   
  1. Kita buka saja Adobe photoshop.
  2. Buka foto yang akan kita cetak : Klik File > Open  > Pilih photo kita. Saya ambil contoh foto seorang anak bernama Graito Fendy Nugroho, yang saat  tulisan ini saya buat dia sebagai murid atau siswa klas 5 di SD Imogiri, Bantul,l Yogyakarta.
  3. Membuat/mengeset ukuran foto pada langkah 2 menjadi  4x6 cm dari foto pilihan kita. Cara yang paling mudah yaitu dengan menggunakan Cropping. Klik crop tool > set ukurannya panjang 5,6 cm dan lebar 3,8 cm, resolusi 300 ppi. Sebenarnya ukuran tepatnya dari pas foto 4x6 ada di =>Macam-macam ukuran foto. Lalu Klik pojok gambar drag and drop ke pojok yang lain > klik oke. Selengkapnya  Klik saja di => Cara crop foto di photoshop atau cara yang lain yaitu di => Cara membuat ukuran foto dengan photoshop.
  4. Membuat kertas berukuran 4r yaitu dengan membuka New File caranya : Klik File > New > isi panjang = 6 inchi dan lebar = 4 inchi, resolusi 300 ppi > klik Oke
  5. Akan terbuka dua buah foto yaitu pas foto 4x6cm dan photo atau kertas 4r. Untuk Photoshop Cs4 secara default yang terbuka atau yang tampak terlihat hanya satu saja yaitu yang aktif saja. Karena masing-masing berupa tab yang menempel dengan option bar. Cara untuk mengaktifkan kedua foto atau semua tab, caranya : Klik Arange Documents > Float All in Windows. Atau cara singkatnya : Drag header dari masing-masing foto ke bawah (ke Window photoshop/area kerja photoshop.
  6. Masukkan pas foto 4x6 ke kertas 4 r. Caranya klik pas foto kemudian drag and drop (Klik tahan > seret > lepas) ke kertas 4 r. Posisikan di pojok kiri atas dengan drag and drop juga.
  7. Perbanyak menjadi misalnya 2 lembar pas photo 4 x 6 caranya : Tekan Alt + Klik photo 4 x 6 tadi > drag dan drop ke samping kanannya. Jadilah 2 lembar Jika ingin dijadikan 3 maka lakukan drag dan drop lagi maka akan kita peroleh 3 lembar pas foto 4x6cm. Untuk memperbanyak foto selengkapnya klik di => Cara memperbanyak foto di photoshop. Pada contoh ini hanya kita jadikan 2 lembar saja.
  8. Mengeset/membikin/merubah pas foto menjadi ukurab 3x4 cm. Caranya sama dengan langkah no 3 yaitu dengan cropping foto. Ukuran pas foto 3x4 cm dapat anda baca di => Ukuran foto 3x4 cm.
  9. Masukkan pas foto 3 x 4cm ke foto ukuran 4r yang telah terisi 3 lembar pas foto 4x6 pada langkah 7. Caranya sma dengan langkah 6 dan langkah nomer 7.
  10. Kalau perlu putarlah foto 3x4 tadi dengan cara Tekan Control + T lalu klik kanan > Rotate 90 CW. Sehingga gambar ukuran 3x4 menjadi mendatar atau horizontal. Lalu perbanyak menjadi dua seperti langkah nomer 7. Hasilnya seperti gambar di bawah ini :
  11. Membuat/mengubah ukuran pas photo 2x3 cm. Caranya sama dengan langkah nomor 3. Ukuran 2x3 dapat anda baca di => ukuran foto 2x3
  12. Perbanyaklah foto 2x3 menjadi beberapa lembar sesuai kebutuhan anda.
  13. Print hasil susunan berbagai macam ukuran pas foto tadi dengan mengeset kertas di printer. selengkapnya klik di => Print foto dengan photoshop.
Demikian cara mencetak foto berbagai ukuran dalam sebuah kertas photo. Tahap dan langkah-langkah di atas dapat juga kita pakai dalam rangka cara mencetak berbagai macam ukuran foto dalam sebuah kertas, misalnya untuk cetak foto beberapa ukuran pada kertas A4, 10r, 5r, dan lain-lain.
copy to http://www.pakdenanto.com/2011/11/cara-mencetak-foto-berbagai-ukuran.html

jenis alat2 cetak foto bagian 1

Berikut ini adalah daftar peralatan usaha cetak foto studio digital yang saya pakai. Alat cetak foto digital  yang saya gunakan ini bisa anda pilih sesuai dengan kebutuhan. 
  1. Printer.
    Printer yang saya pakai awalnya adalah printer dengan tinta 4 warna sudah cukup untuk mencetak photo atau gambar dengan ukuran maksimal adalah ukuran A4. Kini setelah ada perkembangan usaha yang saya jalankan telah membeli lagi mesin cetak dengan tinta 6 warna. Memang hasilnya lebih memuaskan. Karena alat yang satu ini sangat rawan terhadap kerusakan maka anda perlu membaca tulisan saya tentang cara merawat printer agar awet dan tahan lama.
  2. Komputer.
    Komputer yang saya pakai waktu awal menjalankan usaha menggunakan processor Pentium 4 (P4) dengan RAM 500 Kb. Setelah dirasa kurang cepat dalam proses editing maka waktu itu RAM saya tingkatkan menjadi 4 Giga bite dan cukup lumayan cepat. Waktu itu harga komputer baru saya adalah 3 jutaan. Sekitar seminggu yang lalu saya membeli komputer bekas dengan harga komputer bekas hanya Rp 500 ribu, dengan spesifikasi hampir sama dengan komputer lama saya.
  3. Kamera DLSR (Digital Lens Single Reflect).
    Ini berfungsi untuk memotret pelanggan yang akan membuat foto di studio saya. Sangat cukup untuk melengkapi alat cetak foto mini saya.
  4. Peralatan Studio photo
    Peralatan studio photo antara lain : Kamera DLSR (pada nomer 3 di atas), Lampu studio minimal dua yang masing-masing dilengkapi dengan tripod sebagai tiang penyangga dan payung sebagai reflektor cahaya lampu studio, dan background polos warna merah, biru, dan kuning, background abstract warna biru dan coklat.
  5. Scanner.
    Yang saya pakai adalah scanner untuk scan film negatif atau klise dan scan foto atau gambar. Waktu itu harganya sekitar 1 juta. Kini teman saya membeli dengan harga scanner baru hanya sekitar separuhnya.
  6. Infra Red.
    Fungsinya untuk mengirim photo dari HP pelanggan ke komputer kita. Ini abaikan saja karena sudah terlalu kuno. Kini diganti dengan nomor 7 di bawah ini.
  7. Bluetooth.
    Perangkat yang bernama Bluetooth ini berguna sebagai file transfer data file foto. Biasanya untuk menerima kiriman atau pindahan foto dari HP ke komputer kita. 
  8. Card reader.
    Berfungsi untuk membaca file foto yang ada di memori milik pelanggan kita. Yang saya punya adalah card reader yang bisa membaca segala tipe memori, Baik Micro SDHC, SDXC, M2, SanDisk, CF atau Compact Flash, MS pro/Xc, MS duo. Menurut pengalaman saya kalau Card reader yang murah proses membacanya sangat lambat apalagi bila semori yang akan kita baca berisi file dengan ukuran sangat besar. Maka pilih saja yang mahal kalau ada dana.
  9. Gunting atau pemotong kertas.
    Fungsinya tentu saja untuk memotong kertas hasil dari cetakan foto yang telah jadi.
  10. Smart phone.
    Yang saya pakai adalah yang murah. Mengapa ini kita perlukan? Ya karena HP pintar ini bisa kita pakai untuk menerima kiriman atau pindahan file photo atau gambar dari pelanggan yang akan mencetak di tempat kita . Ya ini karena terkadang komputer kita gagal menerima kiriman foto dari perangkat lain misalnya HP dengan merek tertentu melalui Bluetooth. Jalan keluarnya terkadang kirim dulu ke HP kita lalu kirim ke komputer kita.
Itulah daftar peralatan atau perlengkapan apa saja yang saya perlukan untuk menjalankan usaha cetak foto digital di tempat saya. Peralatan cetak foto yang saya pakai di atas bisa saja anda tambah atau anda sesuaikan sesuai dengan kebutuhan anda. 
Sebenarnya Kamera digital DLSR seperti pada nomor 3 di atas bisa saja cukup memakai kamera kompak yang harganya relatif lebih murah, sehingga lampu stodio juga tidak perlu kita butuhkan. Lampu stodio cukup menggunakan lampu blitz atau lampu kilat yang ada pada kamera kompak tersebut. Ini bila photo pesanan yang akan kita cetak hanya sebesar 10R saja. Artinya hanya sebagai alat cetak foto digital mini saja. Namun bila anggaran anda cukup longgar lebih baik membeli yang DLSR. Demikian semoga bermanfaat.
copy to  http://bukantipsandtricks.blogspot.co.id/2013/08/peralatan-untuk-cetak-foto.html

cara foto pengambilan outdor dan indor

Cara setting ambil gambar indoor low light


halo semua para senior photografer.
salam kenal, baru ini saya senang dengan fotografi setiap moment selalu saya abadikan dengan camera saya. saya menggunakan camera canon 550D.

saya pernah coba ketika acara ultah keluarga di dalam gedung. dengan settingan AV tanpa Flash ISO tinggi 3200, shutter muncul hanya 1/30-1/60. F 5.6. efeknya foto blurr apabila object bergerak. jika memakali Flash internal camera on, shutter turun drastis hingga '1.1. sehingga foto semakin blurr jika bergerakdan foto cenderung terang.
jika memakai settingan M(manual) dengan flash Internal on. speed 1/60 F5.6. foto cenderung agak gelap seperti kurang cahaya. dan saya lihat exposure bias menjadi minus -3. tidak seperti setting AV di posisi nol "0". mengapa demikian?..

yang saya mau tanyakan tips/settingan apa yang cocok ketika kita mengambil foto indoor(dalam ruangan/moment ulang tahun /wedding dalam gedung) jika hanya menggunakan flash internal kamera
baik Iso, Shutter, Diafragma yang pas, progran AV/M..? agar pengamblan foto tampil cantik dan indah.
copy to  http://www.fotografer.net/forum/view.php?id=3194476000
Teknik memotret di luar ruangan sedikit berbeda dengan di dalam ruangan, Karena meskipun cahaya yang masuk banyak, kita tidak selalu mendapat foto yang bagus. Terutama apabila objek yang kita foto adalah manusia alias foto portrait.
Salah satu kendala saat memotret manusia/portrait adalah objek terkena silau matahari sehingga mata mereka sering menyipit, dan bayangan gambar sering terlihat terlalu kuat di beberapa bagian.
Jadi bagimana sih caranya supaya mendapat hasil foto yang bagus? Simak beberapa tips tata cahaya fotografi di bawah ini untuk membantu kamu menghasilkan foto outdoor yang bagus.
  1. Perhatikan Pencahayaan di Lokasi Pemotretan
    Tata cahaya merupakan salah satu unsur penting dalam fotografi. Pelajari karakteristik cahaya di lokasi pemotretan, jika dirasa kurang mendukung, disarankan untuk menunggu beberapa waktu.
  2. Mencoba Berbagai Kondisi Cahaya
    Setelah mempelajari karakteristik cahaya, selanjutnya bereksperimenlah dengan kondisi tata cahaya fotografi. Jangan membuang-buang waktu hanya untuk menunggu Golden Hour (waktu yang tepat untuk memotret karena kondisi cahaya sedang bagus-bagusnya, biasanya 1 jam setelah terbit matahari dan 1 jam sebelum matahari terbenam). Coba lah memotret pada kondisi cahaya yang berbeda.
  3. Perhatikan Arah Cahaya
    Perhatikan arah cahaya di lokasi pemotretan, salah-salah malah bisa terkena backlight (objek membelakangi sumber cahaya sehingga objek yg difoto terlihat gelap sementara background terlihat terang). Posisikanlah backlight dengan tepat agar menghasilkan foto dengan pencahayaan yang keren.
  4. Gunakan Flash Sebagai Fill In
    Menggunakan flash di siang hari bukanlah hal yang aneh karena flash bisa digunakan untuk menerangi bagian objek yang gelap karena objek membelakangi sumber cahaya (backlight). Manfaatkan fitur flash compensation di dalam kamera kamu supaya bisa mengontrol seberapa besar intensitas flash yang dikeluarkan.
  5. Manfaatkan Reflektor
    Reflektor berfungsi untuk memantulkan cahaya ke objek yang difoto untuk menerangi bagian yang terkena bayangan. Karena fungsi reflektor itu untuk memantulkan cahaya, Anda bisa menggunakan apapun yang dapat memantulkan cahaya.
  6. Memotret di Tempat Teduh
    Memotret di tempat yang teduh dapat melindungi objek dari terik matahari dan mengurangi cahaya yang mengenai objek. Meskipun di tempat teduh, pastikan cahayanya cukup agar bayangan objek rata.
Dengan mengatur pencahayaan yang tepat, hasil foto kita pun akan lebih baik. Selain teknik pencahayaan, masih banyak lagi teknik-teknik fotografi lainnya yang wajib kamu ketahui sebagai seorang fotografer agar hasil foto kamu tidak terlihat amatir. Apa sajakah mereka? Yuk ikuti kursus singkatnya di Creative Course Photography dari IDS | International Design School. Jadi, siapkah kamu untuk keluar memotret hari ini, fotografer?

copy to : tipsfotografi.net.

cara melakukan pengaturan pose bagian 3

Wedding Photography Bagi Fotografer Pemula

Tips Fotografi - Apakah sobat pernah dalam posisi seperti ini: Baru memasuki dunia fotografi dan mendapat tawaran untuk pertama kalinya memotret sebuah acara pernikahan? Dalam hati pasti sedikit merasa kebingungan dan mencari-cari tips bagaimana mengabadikan sebuah momen pernikahan yang begitu sakral dan penting bagi pasangan pernikahan tersebut. Artikel kali ini akan membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan bagi fotografer pemula, dan Kami berharap bisa bermanfaat. Jika Sobat mencari penjelasan teknis, maka kalian tidak akan menemukannya dalam artikel ini, kami menganggap Sobat telah memahami dasar-dasar fotografi seperti konsep exposure triangle, komposisi dasar dan lain-lain.


Don't Piss Me Off!

Tips Fotografi Pernikahan

1. Buatlah daftar Foto yang akan kalian ambil.

Salah satu saran yang bisa sangat membantu tentang Wedding Photography adalah meminta pasangan tersebut untuk memikirkan foto-foto seperti apa yang mereka inginkan pada saat acara pernikahan. Ini akan sangat membantu pada saat pemotretan bersama keluarga, tentunya Sobat tidak ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kalian tidak menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut bukan?

2. Memilih koordinator foto

Memotret seluruh anggota keluarga pada saat acara pernikahan bisa terasa merepotkan loh! Biasanya kebanyakan dari mereka berjalan kesana kemari menemui anggota keluarga lain, teman, kolega dan lain-lain. Parahnya lagi Sobat pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga tersebut, ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari pihak laki-laki maupun perempuan. Mintalah pada pasangan tersebut seorang foto koordinator yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik dipilih dari salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator bisa membantu Sobat ketika mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan.

3. Kunjungi lokasi acara

Kunjungi semua lokasi pernikahan dimana kalian akan memotret sebelum acara berlangsung. Memang beberapa fotografer wedding profesional tidak melakukannya, tetapi ini akan sangat membantu untuk mengetahui darimana kita memotret, merencanakan angle atau frame foto yang akan kita ambil dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu yang sama ketika acara pernikahan. Cobalah mengajak pasangan turut serta melihat lokasi, dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi foto 'Pra-Wedding'.

4. Persiapan adalah kunci dari Wedding Photography

Potensi kesalahan besar terjadi pada saat acara pernikahan, jadi Sobat harus membersiapkan diri dengan baik. Buatlah rencana cadangan (jika pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan baterai diisi penuh, memory card benar-benar kosong, pikirkan tentang rute atau urutan pemotretan sehingga Sobat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya. Datanglah pada acara gladi resik jika memungkinkan dan memang jika ada acara tersebut, dari situ kalian bisa mengumpulkan informasi tentang posisi memotret, pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.

5. Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian

Tunjukkan hasil foto atau portofolio kalian pada mereka. Ketahui apa yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto yang mereka inginkan, acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana foto tersebut digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal harga jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.

6. Matikan suara yang ada pada kamera digital kalian.

Jangan pernah menambahkan bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya acara pernikahan. Matikan semua fitur suara sebelum acara pernikahan.

7. Potretlah detail-detail kecil

Ambillah gambar cincin, pernak-pernik kebaya atau gaun penganti, bunga, penataan meja dan lain-lain. Ini akan memberikan warna dan dimensi pada album pernikahan. Cobalah membuat sebuah album dengan format Wedding Magazine agar lebih memiliki mood ketika pasangan tersebut melihat album tersebut.

8. Gunakan dua kamera

Berusahalah mendapatkan kamera lain, entah itu dengan cara memohon atau meminjam ke orang lain. Gunakan dua lensa yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya satu kamera dilengkapi dengan lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit sempit), dan satu lagi dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang memiliki focal length maksimal 200mm).

9. Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.

Memiliki fotografer cadangan bisa menjadi strategi yang bagus, hal ini berarti Anda tidak akan bergerak atau berpidah tempat terlalu banyak pada saat acara pernikahan. Satu fotografer mengambil foto formal, dan satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian akan memberikan tekanan tersendiri karena kalian akan dituntut menghasilkan foto-foto bagus disetiap momen pernikahan.

10. Berani tetapi jangan terlalu mencolok

Sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak akan memberikan foto yang kalian cari, terkadang Sobat harus sedikit berani untuk menangkap momen, bagaimanapun juga timing merupakan segalanya dan berpikirlah untuk mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga tidak mengganggu jalannya acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah secara efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau pidato sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting, terutama foto yang diinginkan oleh kedua pasangan.

11. Pelajari bagaimana memanipulasi cahaya.

Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya flash merupakan kunci dalam Wedding Photography. Sobat pasti banyak menemui sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi pencahayaan rendah atau temaram, jika kalian diijinkan untuk bisa menggunakan flash (beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan) lihatlah apakah memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke langit-langit gedung? (ingatlah bahwa memantulkan cahaya flash pada dinding dengan permukaan bewarna akan merubah warna hasil foto kalian), atau pertimbangkan juga menggunakan difuser agar cahaya flash lebih lembut. Gedung acara pernikahan tidak mengijinkan penggunaan flash? maka kalian setidaknya menggunakan lensa cepat dengan aperture lebar atau meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.

12. Gunakan format RAW

Kebanyakan fotografer tentu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan format RAW, mengingat butuh proses lebih panjang dalam paska pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali seumur hidup dan RAW akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam memanipulasi foto setelah pemotretan. Acara pernikahan terkadang memiliki nuansa pencahayaan yang 'tricky', maka dari itu RAW merupakan pilihan bagus guna memanipulasi exposure serta white balance menggunakan perangkat lunak.

13. Lihat hasil foto kalian pada saat acara resepsi

Salah satu keunggulan fotografi digital adalah kesiapan media. Beberapa fotografer bahkan selalu membawa notebook atau laptop pada saat acara resepsi pernikahan. Mereka melihat kembali dan membuatnya sebagai slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.

14. Pertimbangkan penggunaan background foto.

Salah satu tantangan dalam Wedding Photography adalah semua orang selalu bergerak kesana kemari, dan ini berarti background foto kalian juga akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang teduh, rapi dan tidak ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian penikmat foto pernikahan tersebut.

15. Jangan fembuang foto-foto jelek

Salah satu keunggulan dalam fotografi digital adalah kemudahan mereview foto-foto yang sudah kita ambil, kita bisa dengan muda menghapus foto-foto yang dianggap jelek. Sobat perlu ingat bahwa, foto pada nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan kesan seni atau abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan.

16. Merubah prespektif

Berusahalah untuk sedikit kreatif dengan jepretan-jepretan kalian. Memang pada nantinya foto-foto dalam album akan berupa foto-foto formal atau pose formal, tetapi pastikan kalian untuk menyisipkan foto-foto dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide angle dan lain-lain.

17. Fill Flash

Ketika memotret di luar ruangan pada saat setelah acara pernikahan atau saat sesi pemotretan, Sobat mungkin sebaiknya tetap membawa flash kalian turut serta, dan gunakan teknik fill flash. Atur kekuatan atau power flash sebanyak satu atau dua stop agar foto tidak terlalu blow-out, tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada kondisi subyek yang backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada saat siang hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.

18. Mode Continuous Shooting

Kamera dengan fitur memotret dalam jumlah banyak pada satu waktu akan sangat bermanfaat pada acara pernikahan, jika kamera kalian mendukung fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto kedua dari sequence foto adalah foto yang terbaik, karena mereka tampak santai dan telah beradaptasi pada momen tersebut.

19. Berharap apa yang tidak diharapkan

Rencana sempurna pun pada prakteknya bisa saja terjadi kesalahan, tetapi kesalah tersebut bisa menjadi momen yang sempurna di acara pernikahan. Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada saat acara pernikahan, seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun hujan ketika acara resepsi berakhir dan lain-lain.
Momen seperti ini tentu akan menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen seperti inilah yang bisa menciptakan kenangan yang tidak terlupakan. Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kalian akan mendapatkan foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.

20. Bersenang-senanglah

Wedding atau pernikahan adalah sebuah perayaan, dan perayaan seharusnya menyenangkan bukan? Semakin Sobat merasa senang sebagai seorang fotografer, maka percayalah kalian akan semakin santai ketika memotret.
copy to  http://www.infotografi.com/2012/10/wedding-photography-bagi-pemula.html

cara melakukan pengaturan pose bagian 2

1. Mengkomposisikan subjek (rule of thirds).
Komposisi merupakan hal dasar tentang bagaimana kita menempatkan subjek foto pada bidang foto dibandingkan dengan elemen lain pada foto. Bagi sebagian pemula subjek foto sering diposisikan pada bagian tengah foto. Sekarang coba sesuatu yang berbeda dengan tidak meletakkannya ditengah. Langkah awal dengan membuat garis imajiner yang membagi bidang foto menjadi tiga bagian kearah vertikal maupun horisontal. Pada beberapa DSLR, anda tinggal aktifkan fasilitas grid, sehingga akan muncul garis-garis pada viewfinder. Kemudian letakkan subjek foto anda pada sepertiga bagian luar tersebut, bisa dimana saja asal jangan di bagian tengah. Penempatan subjek foto dalam posisi ini akan menguatkan kesan dinamis sebuah foto, cara ini lebih dikenal dengan istilah rule of thirds.

Andi Sucirta

Gambar a. Dengan prinsip rule of thirds saya menempatkan horison pada sepertiga bagian bawah. Gazebo sebagai point of interest saya letakkan di sepertiga bagian kanan komposisi agar kesannya dinamis.

2. Posisi tinggi kamera terhadap mata subjek (eye level).
Posisi tinggi kamera terhadap subjek yang difoto yaitu bisa lebih tinggi, sejajar, atau lebih rendah. Karena enggan kadang kita terus memotret subjek dalam posisi setinggi kita berdiri. Sekarang coba anda yang harus mengikuti tinggi subjek yang difoto. Jika memotret anak-anak coba ambil posisi jongkok sehingga kamera setinggi pandangan mata (eye level) anak tersebut. Pada pemotretan bayi atau jenis satwa tertentu barangkali anda perlu posisi yang bahkan lebih rendah lagi, dengan tiarap ditanah misalnya. Teknik ini banyak membantu untuk menghasilkan foto yang lebih baik pada pemotretan manusia, satwa, dsb.

Andi Sucirta

Gambar b. Untuk memperoleh foto diatas, saya mengambil posisi sedikit jongkok. Tujuannya agar posisi kamera dalam satu garis dengan mata anak.

3. Sudut pengambilan gambar (angle of view).
Jangan terpaku terus mengambil gambar dengan posisi setinggi kita berdiri. Cobalah bereksperimen dengan mengambil sudut pengambilan gambar yang berbeda. Dari sudut pengambilan gambar yang lebih rendah (low angle) ataupun dari sudut yang lebih tinggi (high angle). Cari tempat yang memungkinkan anda dalam posisi yang lebih tinggi atau rendah. Contohnya anda bisa berbaring di lantai untuk sudut memotret yang lebih rendah atau menggunakan kursi dan tangga, untuk sudut pemotretan yang lebih tinggi. Dengan variasi sudut pengambilan gambar, anda mempunyai lebih banyak pilihan dan bisa menentukan foto yang terbaik diantaranya.

Andi Sucirta

Gambar c. Dengan sudut pengambilan gambar tinggi, saya mendapatkan pemandangan yang berbeda. Subjek muncul dengan elemen shadow, dan kurva terasering berhasil muncul dengan baik. Langit sengaja tidak saya masukkan dalam komposisi untuk menghindari perbedaan kontras cahaya yang terlalu besar dengan bagian terasering.

4. Format pengambilan gambar (vertical/ horizontal)
Jika sebagian besar foto akan berhasil baik dengan format horisontal (landscape), kenapa kemudian anda tidak mencoba memvariasikan dengan mengambil juga dalam format vertikal (portrait). Hal ini akan memberikan keleluasaan untuk memilih foto nantinya. Banyak hal yang baru akan terpikir ketika kita hendak menyeleksi foto-foto hasil jepretan. Untuk momen yang hanya sekali, sangat sayang kalau anda tidak mempunyai beberapa pilihan, jadi variasikanlah format pengambilan gambar.

Andi Sucirta

Gambar d. Format vertikal saya buat dengan tujuan untuk memasukkan lebih banyak bagian latar depan dalam komposisi.
Gambar e. Merupakan variasi dari objek foto yang sama dalam format horisontal.

5. Mengunci titik fokus (focus lock).
Fasilitas khusus penguncian titik fokus dimiliki oleh sebagian besar DSLR, tapi tidak demikian halnya dengan beberapa jenis kamera saku. Namun demikian penguncian fokus pada semua jenis kamera termasuk kamera saku dapat dilakukan dengan menekan rana/ shutter release setengahnya. Teknik ini berguna ketika titik fokus kamera hanya tersedia ditengah sedang kita tidak ingin menempatkan subjek foto ditengah tapi pada komposisi lain sesuai keinginan. Untuk itu caranya dengan mengunci titik fokus, tekan tombol focus lock atau tekan rana/ shutter release setengahnya kemudian komposisi ulang foto (recompose) sesuai keinginan, setelah pas tekan rana/ shutter release sepenuhnya.

6. Manfaatkan flash.
Flash merupakan kelengkapan kamera yang sering dihindari pemakaiannya oleh beberapa fotografer. Namun dalam beberapa kondisi, flash justru dapat meningkatkan kualitas hasil foto yang dibuat. Misalnya pada pemotretan siang hari dimana pada subjek foto manusia sering timbul bayangan yang menggangu dibawah mata ataupun hidung, dengan flash hal ini dengan mudah dapat diatasi. Teknik ini dikenal dengan istilah fill in flash. Walau peran flash bisa diganti reflector, namun tidak semua orang memiliki dan mau membawa aksesoris tersebut. Berbagai teknik pemakaian flash akan dibicarakan pada tips dan trick yang lain.

Andi Sucirta

Gambar f. Untuk memotret aksi penari Shanghyang Jaran pada kondisi pencahayaan minim, saya mencoba tidak menaikkan ISO seperti biasanya. Pemotretan saya lakukan dengan flash yang dilengkapi filter kuning. Ternyata hasilnya lebih baik, noise tidak muncul dan cahaya flash cukup natural.

7. Lupakan aturan (break the rule).
Fotografi bukanlah matematika, sehingga tidak ada satupun aturan yang absolut. Namun sebelum mencoba melanggar aturan, tentunya anda harus memahami aturan terlebih dulu. Sangat lucu ketika hendak melanggar aturan tapi di saat yang sama tidak tahu aturan apa yang akan dilanggar. Melalui pemahaman yang baik terhadap aturan, foto yang dibuat dengan melanggar aturan akan lebih besar peluangnya menjadi foto yang luar biasa. Jadi cobalah bereksperimen.

Andi SucirtaGambar g. Pada pemotretan anak ini, saya mencoba memilih sudut pemotretan yang lebih tinggi dibandingkan mengikuti aturan eye level. Dari mencoba, ternyata hasilnya cukup efektif membuat foto menjadi unik. Selain menangkap ekspresi anak, lingkungan bermainnya juga bisa terlihat jelas.
copy to  http://www.andisucirta.com/blog_detail.php?id=107

membuat desain dengan target waktu bagian 3

5 Alasan Kenapa Saya Butuh Desainer Grafis

Quote awal : Bagaimanapun jika anda tidak menguasai desain, mengapa tidak memutuskan untuk “menyewa” seorang desainer grafis?
Halo sobat rioDesign! Bagaimana kabar kalian 1 minggu ini? Dan bagaimana bisnis anda? Saya harap semua berjalan dengan luar biasa. Kalau pun ada beberapa kendala, menurut saya itu hanyalah ujian untuk naik level. :) Okay, Setelah minggu lalu saya share alasan Kenapa Bisnis Kamu Butuh Logo , sekarang saya ini ingin share artikel yang berkaitan yaitu Kenapa Anda Butuh Seorang Desainer Grafis untuk Bisnis Anda.
Satu minggu terakhir ini saya mendapat beberapa telfon dari orang-orang medan untuk membuat desain logo untuk masing-masing dari mereka. 2 diantaranya adalah perusahaan, 1 tim futsal, dan 1 sekolah. Total ada 4 project logo yang saya tangani. WOW!! Ini adalah salah satu kemajuan yang sangat signifikan. Jika saya mengingat ke belakang, saya mendapat project desain dari ORANG MEDAN hanya 1 kali dalam 1 bulan. Namun kali ini berbeda. Apakah ini menjadi pertanda bagus bahwa orang-orang medan sudah mulai peduli dengan desain yang berkualitas? Kita belum tahu, namun saya harap begitu. Sebagai seorang desainer grafis, saya akan terus berjuang mengedukasi masyarakat tentang makna sebuah desain. Salah satu caranya adalah melalui tulisan di blog ini.
Baiklah, mari kita mulai topik kita kali ini : Kenapa anda butuh seorang desainer grafis untuk bisnis anda?
Memulai sebuah bisnis dan mengurusi semua bagian (marketing, desain, administrasi, dll) di bisnis anda setiap hari dapat menimbulkan stress tersendiri. Belum lagi, ketika anda tidak mempunyai keahlian di bidang tersebut. Tentu saja ada beberapa tips bagaimana melakukan semua bagian itu dengan mudah dan lebih efisien, tapi anda akan butuh waktu untuk belajar dan melakukan tips tersebut dengan benar. Sedangkan waktu akan terus berputar, dan persaingan di dunia bisnis sangat cepat. Sehingga anda akan tertinggal di dalam persaingan. Salah satu bagian yang akan kita bahas di sini adalah desain grafis.
Pastinya, mendesain materi promosi, website dan logo anda “sendiri” pasti akan menghemat biaya. Lagi pula ada banyak sekali tutorial dan artikel gratis untuk mempelajari hal teknis mendesain. Namun desain grafis tidak hanya berbicara hal teknis, desain grafis berbicara semua mulai dari inovasi, kreatifitas, hal unik dan menarik, nilai yang ingin dikomunikasikan melalui desain, dll.

Bagaimanapun jika anda tidak menguasai desain, mengapa tidak memutuskan untuk “menyewa” seorang desainer grafis?

5 Alasan Kenapa Anda Butuh Desainer Grafis

1. Seorang Desainer Grafis dapat Menghemat Waktu

Banyak sekali para pelaku bisnis yang terus-menerus berkutat di desain grafis di dalam bisnis mereka. Setelah saya selidiki, asalan mereka melakukan hal itu adalah karena mereka membuat desain mereka “sendiri”. Mereka mendesain sendiri semua hal yang memerlukan desain di dalam bisnis mereka termasuk logo, kartu nama, website, dll. Kurang nya pengalaman dan pengetahuan para pelaku bisnis di dalam hal desain membuat desain yang mereka buat tidak sesuai dengan selera pasar dan terlalu cepat dimakan oleh waktu. Sehingga dalam hitungan waktu yang singkat mereka harus kembali mendesain ulang logo, kartu nama, kop surat, website, dan lain sebagainya.
Hal ini akan menyita waktu anda. Seorang desainer grafis yang profesional tahu apa yang harus mereka desain untuk bisnis anda. Mereka tahu bagaimana menyesuaikan desain dengan target pasar anda, dan tahu bagaimana membuat desain anda bertahan lama. Jadi berinvestasi lah di awal dengan menyewa seorang desainer grafis profesional untuk membuat semua keperluan desain bisnis anda. Itu akan mengemat waktu anda ke depan.

2. Seorang Desainer Grafis Memberikan Desain Branding yang Unik dan Bagus

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal pepatah “Jangan Menilai Isi Buku dari Sampulnya!”. Namun kenyataannya, orang-orang sangat sering melakukan kebalikannya. Hal yang sama akan dilakukan pelanggan dan calon pelanggan kita ketika melihat logo, website dan desain materi promosi bisnis/perusahaan anda. Jika desain logo anda terlihat “mirip” atau “meniru” logo dari usaha lain yang sejenis bagaimana mungkin calon pelanggan anda yakin terhadap produk anda? Jika desain website anda tidak profesional dan terlihat asal-asalan bagaimana mungkin calon pelanggan akan menghubungi anda selanjutnya?
Seorang desainer grafis yang profesional dapat membantu anda mengembangkan desain branding yang sesuai dengan jasa dan produk perusahaan anda. Mereka tahu arti sebuah warna, bentuk/lambang, dan bagaimana menyatukan elemen yang tepat untuk menimbulkan kesan yang tepat bagi bisnis/perusahaan anda.

3. Keahlian seorang Desainer Grafis

Seorang desainer yang berpengalaman tahu “trik” bagaimana menggunakan desain untuk mempromosikan brand anda (melalui logo, kop surat, brosur, website, dll). Dengan menggunakan strategi branding yang telah terbukti berhasil dengan client nya pada masa lalu, seorang desainer dapat mendesain dan mempromosikan citra yang dapat dipercayai oleh pelanggan anda.

4. Seorang Desainer Grafis Punya Segudang Kreatifitas

Ada banyak iklan yang tersebar di tempat-tempat umum dan online, tetapi tidak semua menarik perhatian kita. Satu satunya iklan yang dapat menarik perhatian kita secara intens adalah iklan dengan desain yang berkualitas dan benar-benar kreatif yang membuat iklan tersebut lebih menarik dari yang lain.
Seorang desainer dapat menciptakan “kehidupan” dari kreatifitas desain mereka.

5. Seorang Desainer Grafis Mengetahui Trend dan dapat Beradaptasi dengan Mudah

Tidak hanya gaya berpakaian anak muda saja yang sering berubah seiring trend, desain grafis juga mempunyai trend dalam kurun waktu tertentu. Seorang desainer profesional tahu apa yang masih trend, mana yang tidak termasuk trend desain zaman sekarang. Sebuah desan materi promosi yang mempunyai trend tertentu akan terlihat menarik pada zaman/kurun waktu tertentu juga. Bila desain anda menggunakan trend desain yang jadul (Jaman Dulu) pasti akan sulit memenangkan persaingan sekarang ini (bila target pasar anda adalah anam muda zaman sekarang).

TIPS : Untuk mendapatkan desain sesuai keinginan dan kebutuhan, sangatlah penting untuk memberikan informasi yang jelas kepada seorang desainer saat anda akan menyewa jasanya. Beritahu mereka apa yang ingin anda capai sehingga mereka akan terinspirasi dengan pesan yang anda sampaikan. Seorang desainer yang baik dan bagus akan menginginkan yang terbaik bagi anda dan bisnis anda.
copy to  http://blog.riodesign-web.com/5-alasan-kenapa-butuh-desainer-grafis/

membuat desain dengan target waktu bagian 2

20 Aturan Membuat Desain yang Baik

(Sumber: belajargrafisdesain.blogspot.com)
Dalam melakukan sebuah perancangan desain, kita sebagai seorang desainer harus mengetahui beberapa hal atau aturan yang dapat membuat karya rancangan desain kita menjadi lebih baik. Berikut ini saya coba paparkan apa-apa saja “20 aturan” tersebut. Perlu diingat bahwa memang aturan-aturan tersebut dapat kita langgar, namun tetap saja semua aturan tadi  tidak akan bisa kita abaikan.
“Rules can be broken but never ignored”
David Jury, Typographer &Author
1. Karya Desain Harus Memiliki Konsep
Apabila dalam sebuah karya desain tidak memiliki pesan yang hendak disampaikan, tidak ada cerita, tidak ada gagasan dan narasi, atau tidak memiliki tujuan maka karya tersebut sangat sulit untuk disebut sebagai sebuah karya desain. Tidak peduli sebagus apapun hasil tampilan visualnya, ketika sebuah desain tidak memiliki semua aspek tadi seluruh usaha perancangan akan menjadi sia-sia saja. Karya desain yang baik haruslah memiliki konsep yang melekat kuat, tujuan serta dapat memberi manfaat bagi audience-nya.
2. Berkomunikasilah – Jangan Membuat Dekorasi
Masih berhubungan dengan aturan nomor satu diatas, bahwa setiap bentuk yang digunakan dalam sebuah visual haruslah memiliki tujuan serta fungsi yang mendukung konsep desain tersebut. Tidak peduli bentuk yang digunakan sangat sederhana atau rumit, yang terpenting kita harus bijaksana dan memiliki pertimbangan dalam menentukan dan memakai suatu bentuk grafis.
3. Bahasa Visual Sebagai Satu Kesatuan
Pastikan semua elemen desain yang berada dalam sebuah karya desain berbicara dalam ruang lingkup yang sama. Elemen desain seperti jenis font, warna, bentuk, fotografi, ilustrasi background dan lain sebagainya harus selaras dan konsisten sehingga dapat digunakan secara maksimal sebagai representasi konsep yang hendak dikomunikasikan kepada audience-nya.
4. Gunakan Maksimal Tiga Jenis Huruf dari Keluarga yang Sama
Penggunaan jenis huruf (font) dalam sebuah karya desain perlu dibatasi sesuai dengan tujuan dari desain itu sendiri. Sebelum melakukan pemilihan jenis huruf, sebaiknya kita menyadari secara tepat tujuan dari desain yang akan kita buat. Jika kita merasa kesulitan dalam menentukan jenis font apa yang hendak dipakai, kita harus mundur dulu satu langkah dan berpikir mengenai karakteristik dari konsep visual kita.
Tips yang bisa kita lakukan dalam memilih jenis huruf adalah gunakan huruf-huruf dari satu keluarga yang sama. Misalkan kita menetapkan menggunakan jenis huruf Arial, maka kita dapat menggunakan jenis-jenis Arial lainnya sebagai variasi (Arial Black, Arial Narrow, Arial Rounded, Arial Unicode MS). Oiya dua hal kesalahan para desainer adalah: pertama, terlalu malas mencari huruf yang dianggap paling sesuai dengan konsep desain, padahal huruf memiliki jenis yang sangat banyak.
Sebagai acuan kita bisa membeli CD/DVD yang berisi kumpulan huruf atau dengan mudah bisa mengunduh dari internet. Kedua, para desainer seringkali tidak dapat menahan diri untuk menggunakan berbagai jenis huruf dalam satu layout desain, yang pada akhirnya justru akan membuat tampilan visual desain tidak sejalan dengan konsep awal yang direncanakan. Penggunaan terlalu banyak jenis font yang berbeda akan mengakibatkan audience menjadi bingung dan mata akan lebih cepat lelah.
5. Manfaatkan Focal Point
Menarik perhatian audience merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting, mengapa? Karena hanya dengan mendapatkan perhatianlah, maka audience akan melihat hasil karya desain kita. Pusat perhatian atau Focal Point dapat diciptakan dari permainan kata-kata, ukuran, jenis font, perbedaan warna dan variasi penempatan atau layout. Setelah audience melayangkan pandangannya pada Focal Point yang kita ciptakan, maka langkah selanjutnya adalah menggiring mata mereka sesuai dengan hirarki atau urutan baca. Misalkan saja dalam sebuah leaflet sebuah toko grosir yang akan kita buat menjadi Focal Point adalah permainan kata “DISKON hingga 75%!” atau “GRATIS pembelian kedua!!” dan sebagainya. Selanjutnya audience akan merasa tertarik dengan Focal Point yang kita buat tadi dan kemudian melanjutkan membaca isi atau konten dalam leaflet tersebut.
6. Gunakan Warna Sesuai Kebutuhan
Elemen warna merupakan salah satu nyawa desain grafis, mengapa? Karena warna memiliki makna tertentu dan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam karya desain kita. Warna merupakan salah satu alat yang kita gunakan untuk menyampaikan maksud serta mengkomunikasikan tujuan atau konsep desain. Maka dari itu kita sebaiknya sangat peka dan memiliki pengetahuan akan makna warna agar desain yang kita kerjakan tetap berjalan pada pondasi konsep awal. Makna warna secara psikologis dapat Anda baca disini. Intinya adalah gunakan warna seperlunya saja, anggapan bahwa banyak warna akan membuat desain Anda lebih indah belum tentu seratus persen tepat.
7. Desain ‘Sederhana?’ Mengapa Tidak?
Mungkin Sobat bloggers pernah mendengar istilah “Less is more“, yang merupakan sebuah  pemikiran dari aliran Modernisme yang menjunjung ‘kesederhanaan’ setiap elemen-elemen grafis yang dipakai. Sebagai ilustrasi dalam sebuah layout desain yang penuh, karena terlalu banyak bentuk geomtrik yang dipakai, terlalu banyak menggunakan jenis huruf yang berbeda dan terlalu banyak menggunakan warna. Bisa dibayangkan bahwa setiap elemen tadi masing-masing ‘berteriak’ minta diperhatikan oleh audience-nya, namun jika kita bisa menahan diri untuk membatasi penggunaan elemen grafis secara bijak, maka audience akan dengan merasa nyaman menikmati setiap sudut, bentuk dan warna yang kita gunakan.
Siapapun bisa melakukan rancangan desain dengan menggunakan banyak elemen grafis, namun hanya sedikit orang saja yang mampu menggunakan elemen grafis secara bijak dan tepat.
8. Manfaatkan Ruang Negatif
Ruang negatif juga sering disebut sebagai ruang putih (meskipun seringkali disekitarnya belum tentu berwarna putih) tidak kalah penting dengan semua elemen desain yang berada bersama ruang putih tersebut (elemen desain lainnya). Hal tersebut bisa dibenarkan, karena ruang putih tadi bisa berfungsi sebagai tempat mata kita untuk beristirahat. Ruang putih harus bisa kita oleh sedemikian rupa, sama halnya ketika kita mengolah tata letak elemen foto, tipografi dan sebagainya.
9. Manfaatkan Huruf Sebagai Gambar
Selama ini ada anggapan bahwa tipografi hanyalah dapat digunakan sebagai pendukung desain saja. Penggunaannya juga jadi dibatasi hanya sekedar mengisi headline, sub-headline dan body-copy. Perlu diingat bahwa tipografi juga merupakan salah satu unsur penting dalam dunia desain grafis, sehingga penggunaannya bisa di tingkatkan seoptimal mungkin. Ya, mungkin salah satu caranya adalah menggunakan tipografi sebagai image/gambar.
10. Huruf adalah Huruf Hanya Jika “Bersahabat”
Huruf yang baik adalah huruf yang dapat terbaca dengan baik pula. Karena memang begitulah takdir yang dimiliki oleh huruf. Fungsi utamanya adalah sebagai media penyampaian pesan antara desainer kepada target audience-nya. Aturan ini sedikit berbeda dengan aturan nomor sembilan di atas, kalau kita menerapkan huruf sebagai gambar – kadang kala kita tidak terlalu mempermasalahkan keterbacaan huruf tersebut. Namun sebaliknya, disini huruf dituntut sebagaimana jati dirinya, yaitu harus dapat dibaca. Seperti telah sedikit disinggung sedikit, bahwa pemilihan jenis huruf atau tipografi haruslah memiliki karakter yang kuat, karena karakter tipografi yang kuat akan membangun jiwa serta melahirkan emosi mendalam bagi yang menikmatinya.
11. Objektif, Jangan Terpusat pada Diri Sendiri
Peran seorang desainer adalah merancang komunikasi yang mampu menjangkau masyarakat secara luas. Dalam usaha untuk menjangkau masyarakat yang luas tesebut kita harus mampu memahami target audience kita berpikir secara universal (luas), seperti warna apa yang akan kita pakai, foto apa yang akan kita tampilkan, kalimat apakah yang akan kita utarakan dan sebagainya. Desain bisa saja digunakan dalam hal-hal berskala kecil-menengah seperti menginformasikan serta mempromosikan sebuah acara festival film atau dalam skala besar seperti membuat alur evakuasi bencana dalam sebuah gedung pencakar langit. Hal yang ditekankan disini adalah apabila kita melupakan bahwa kita harus menjangkau audience kita dan bukan berpusat pada apa yang kita ingin buat, maka kita akan terjerumus sehingga desain kita menjadi tidak tepat sasaran. Kita bisa saja membuat sebuah karya desain sebagus dan semenarik mungkin sehingga membuat audience kita terpesona, namun jika mereka tidak dapat mengingat informasi yang disampaikan maka semuanya akan menjadi sia-sia.
12. Rapatkan – Renggangkan
Kita kembali lagi ke permasalahan dalam mengatur tata letak (layout). Kita dapat membuat sebuah layout yang menarik dengan menggunakan sifat kontras, yaitu perbedaan yang mencolok. Perbedaan dapat diciptakan dari warna, bentuk, ukuran bahkan tata letak. Misalkan kita dapat merapatkan bagian teks dan foto yang masih dalam satu tema bersama, atau merenggangkan bagian-bagian yang berbeda dengan menambahkan area kosong.
13. Gunakan Area Gelap-Terang dengan Baik
Warna pada gambar latar belakang juga dapat dijadikan pertimbangan dalam merancang sebuah karya desain. Pertimbangkanlah unsur gelap-terang dari gambar yang akan dijadikan latar belakang tersebut. Yang perlu diingat adalah masalah keseimbangan dan kontras dengan elemen desain yang berada di depan (foreground). Maksudnya adalah penyebaran pertimbangan gelap-terang dari gambar latar belakang akan mempengaruhi juga tata letak dari elemen desain yang akan ditempatkan di foreground.
14. Lakukan dengan Pasti dan Sadar
Dalam merancang sebuah karya desain, kita harus memiliki kepastian dalam menentukan apa-apa saja materi desain yang hendak dipakai dan memiliki kepastian dalam menempatkan materi-materi desain tersebut. Sehingga audience merasa yakin bahwa pesan yang hendak dikomunikasikan melalui desain tersebut dapat dimengerti. Jangan sampai kita merasa tidak yakin dan tidak sadar dalam mengolah tata letak desain, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan pesan yang dikomunikasikan tidak sampai kepada audience.
15. Ukur dengan Mata, Desain adalah Visual
Kepekaan visual merupakan salah satu faktor yang menentukan “keseimbangan” sebuah tata letak dalam desain. Keseimbangan yang dimaksud belum tentu berwujud tata letak yang simetris. Kepekaan visual sangat berkaitan dengan rasa di hati kita. Sebagai contoh bentuk lingkaran dan bujur sangkar yang memiliki tinggi yang sama secara matematis akan nampak lebih kecil lingkaran, maka dari itu perlu disiasati dengan memperbesar sedikit ukuran lingkaran. Intinya adalah gunakan kepekaan visual dan hati kita dalam mengolah tata letak (layout) desain.
16. Gunakan Gambar Orisinil
Apakah yang akan muncul dalam benak klien, target audience dan teman-teman sesama desainer jika melihat desain billboard yang kita buat sama dengan desain yang sudah pernah dibuat sebelumnya? Mungkin tidak semua elemen grafis-nya sama, melainkan hanya foto latar belakangnya saja yang sama? Karena kita mengambil background foto tersebut mentah-mentah dari “templates” gratis di internet. Memang tidak bisa disalahkan, akan tetapi sangat disayangkan, mengapa? Karena semua template yang disediakan di internet itu dapat diakses oleh semua orang, sedangkan kita dituntut untuk merancang desain yang unik, inovatif dan sebagainya. Kita bisa saja menggunakan stok foto templates tersebut, namun syaratnya hanya untuk sementara saja. Misalkan hanya untuk memberi gambaran kepada klien sebagai draft desain dan jangan menggunakan foto template tersebut dalam final desain (Final Artwork).
Selalu usahakan semua materi desain (foto, ilustrasi dan lain-lain) adalah hasil karya sendiri yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya. Apabila kita tidak sempat mengambil foto, mungkin kita bisa membayar teman atau relasi untuk mengambilkan foto yang kita maksud atau bahkan membeli hasil foto mereka dengan ketentuan foto yang sudah kita beli tidak boleh mereka jual atau publikasikan, karena sudah menjadi hak milik kita.
17. Jangan Musiman
Desainer selalu memiliki gaya atau ciri khas perancangan desain. Nah apabila kita melihat rekan-rekan desainer kita sukses dengan gaya desain mereka, lalu kita mengikuti gaya mereka, maka kita akan kehilangan jati diri kita. Tetap, apapun yang kita buat, harus selalu dilandasi oleh kebutuhan klien, bukan berdasar pada apa yang kita suka, atau membatasi diri sendiri.
18. Statis sama dengan Membosankan
Ya, saya rasa pernyataan tersebut benar, segala sesuatu yang terlalu statis akan membuat kita jenuh, bosan dan tidak akan bertahan lama. Perasaan statis tersebut secara umum akan nampak pada layout keseluruhan desain, yang disebabkan oleh layout, bentuk, warna, ukuran masing-masing elemen desain di dalamnya.
19. Gunakan Inspirasi sebagai Inspirasi, Bukan Meniru
Desain selalu berkembang dari waktu ke waktu. Secara umum setiap waktu memiliki gaya desain yang berbeda dan khas, begitu pula hal khusus dalam dunia desain, semua orang berlomba menghasilkan karya desain yang unik dan berbeda dengan desainer lain. Namun di dalam dunia ini tidak ada sesuatu yang benar-benar asli, semua yang kita lihat, ciptakan merupakan akumulasi dari pengalaman hidup kita. Sebaiknya kita lebih bijaksana dalam membuat karya desain, selalu berpikir bahwa apapun sumber referensi atau inspirasi kita akan dapat selalu kita kembangkan lebih lanjut – sehingga selalu akan menghasilkan karya lebih baik dari sumber-sumber inspirasi kita.
20. Hindari Bentuk Simetris
Tips ini masih menyoroti permasalahan keseimbangan, kurang libih sama dengan aturan nomor 18 diatas. Namun yang hendak ditekankan disini adalah bentuk simetris dalam desain kita akan mengakibatkan dua hal: (1). Tata letak yang simetris akan membuat elemen-elemen grafis yang tidak simetris akan terlihat sangat aneh dan tidak menyatu dalam keseluruhan desain, sehingga fleksibilitas seorang desainer dalam mengolah layout menjadi terbatasi oleh hal tersebut. (2). Tata letak yang simetris akan menunjukkan kepada orang lain kalau kita malas untuk mencari alternatif tata letak yang baru, yang lebih segar. Selain itu orang akan menganggap kita hanya bermain di daerah “aman”, karena desain yang memiliki tata letak simetris secara otomatis adalah desain yang ‘seimbang’ dan tak terbantahkan. Kalau saya punya prinsip bahwa keseimbangan belum tentu harus simetris.
copy to  https://antoniusharmoko.wordpress.com/x-citing-inspiration/20-aturan-membuat-desain-yang-baik/